. SiRizki: Tips membeli Terompet Tahun Baru

Rabu, 30 Desember 2015

Tips membeli Terompet Tahun Baru



Maaf.... Aku udah lama nggak memposting tulisan lagi disini. Kenapa? Malas? Bukan. Tapi aku lupa password akun blogku. Bego? Iya. 

Begini kronologisnya, sekitar dua bulan yang lalu, aku sengaja mengganti password Gmailku, dimana akun Gmail tersebut merupakan akun yang sama dengan akun blog. Nah, aku mengganti password Gmail dengan alasan supaya keren aja, masak itu-itu aja. Gebetan aja gonta-ganti (baca: karena gagal melulu) masak password Gmail enggak. 


Walhasil, beberapa hari kemudian aku malah lupa dengan password Gmailku. Dengan terpaksa aku menekan tombol "Lupa Password" di laman Login. Kemudian mengirimkan kode aktivasi ke nomor handphone yang berkaitan dengan akun Gmailku. Sayang seribu sayang, nomor handphone tersebut adalah nomor yang nggak ku gunakan lagi. Aku udah lupa naroh Sim Card-nya dimana. Klimaks. 

Aku berusaha mengingat password Gmailku. Bahkan aku udah nyoba makan kerupuk sebanyak-banyaknya. Mitosnya, dengan mengonsumsi kerupuk, kita dapat meningkatkan kemampuan mengingat. Tapi, bukannya ingat malah masuk angin. 

Hingga akhirnya, setelah nyoba berulang-ulang segala kemungkinan password yang ku buat, aku bisa kembali login. Alhamdulillah. Sulit memang... Dan akhirnya aku bisa kembali memposting tulisan disini.

.....

Kita bakal menyambut tahun baru 2016 dalam beberapa hari ke depan. Untuk menyambut tahun baru, aku pengennya ngajakin cewek sayang-sayangan. Tapi nggak ada cewek yang mau diajak, sekalinya ada, namanya Rio. Jelas nggak mau dong aku. Udah insyaf.

…..

Dan di tahun baru nanti, tentunya sebagai manusia modern, sebagian besar dari kita turut merayakannya dengan berbagai cara. Ada yang ngadain syukuran, barbeque, pesta kembang api, pacaran (baca: Bagi yang berpunya), dan niup terompet. Nah, untuk yang terakhir, aku memberikan perhatian khusus. Kenapa? Karena kalau aku memberi perhatian khusus ke bagian dua dari terakhir (pacaran), jelas nggak bisa. Aku soalnya kan... belum punya. BELUM.

Tapi nggak masalah, buat yang masih single atau jomblo kayak aku, jangan sedih dan kecewa. Tenang aja, suatu saat nanti kita semua pasti punya pasangan. Dan buat yang punya pacar, jangan angkuh, karena suatu saat nanti orang yang paling kau banggakan akan menjadi orang yang paling kau relakan. Yoh!

Jadi, lebih baik kita yang single ini berusaha mengejar mimpi, bukan mengejar ketidakpastian.


Baiklah, kita ulang, ya. Untuk yang terakhir, niup terompet, aku memberikan perhatian khusus. Kenapa? Karena hal tersebut merupakan hal yang mostly dilakukan oleh orang-orang. Terutama, orang Indonesia. Aku nggak tahu pasti sih apa hubungan tahun baru dengan niup terompet. Tapi, dari hasil yang ku baca di Google, hubungannya adalah sebagai berikut. Yakni, dahulu terompet digunakan sebagai penanda awal serta akhir dari sebuah peperangan. Terompetnya terbuat dari kulit kerang dan merupakan salah satu perangkat peperangan. 

Seiring dengan perkembangan teknologi, terompet mulai bertransformasi mulai dari bentuknya maupun bahannya. Sama halnya dengan zaman peperangan tersebut, terompet sekarangpun menjadi suatu simbol awal maupun akhir peperangan, yaitu menandakan awal dan akhir dari tahun. Hal tersebutlah yang menjadikan terompet menjadi salah satu aksesoris tahun baru yang sangat penting. 

Namun, apapun itu, aku tetap khawatir, di saat nanti kita sibuk niupin terompet, eh malaikat Israfil malah "panas", lalu ikutan niup terompet sangkakala. Kan serem.

Nah, oleh karena penggunaan terompet cukup masif dalam menyambut tahun baru, banyak pedagang eceran terompet di pinggir jalan. Harganya cukup variatif, mulai 10 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Bahkan, ada yang sampai jutaan. Nah, yang ini pedagangnya lama-lama minta dinikahin sama Ariel Tatum. 

Karena harganya cukup variatif, tentunya para pedagang yang bersaing menerapkan berbagai cara, ada yang halal dan ada yang haram. Nah, untuk menghindari oknum pedagang nakal, aku punya beberapa tips dalam membeli terompet tahun baru. Here we go:

1. Punya niat beli terompet

Sebelum melakukan semuanya, pastikan kamu emang berniat membeli terompet, bukan risol. Kalau dari awal niatnya emang nggak mau beli terompet, ngapain beli dan baca tips ini? Sedangkan yang ada niat beli terompet aja nggak perlu baca tips ngawur dari aku ini.

2. Cek keuangan

Pastiin juga kalau kamu memang punya uang yang cukup buat beli terompet. Jika keuangan kamu nggak stabil, lebih baik kamu membuat skala prioritas, yakni mendahulukan yang jadi prioritas. Contohnya, mendahulukan membeli nasi untuk makan. Kecuali, makanan memang bukan kebutuhan pokok kamu, ya nggak masalah mendahulukan terompet, apalagi kalau kamu memang pengen banget niup terompet di tahun baru nanti. Mungkin kamu adalah tipikal orang yang seperti itu, yaitu memakan terompet dan meniup nasi. Oke, abaikan.

Dan kalau uang kamu cukup banyak, kamu bisa beli terompet sekalian abangnya, apalagi kalau abang tersebut suaminya Ariel Tatum. Bawa sekalian istrinya.

3. Beli terompet sesaat sebelum Tahun Baru

Dengan begitu, beli lah terompet beberapa hari atau sesaat sebelum tahun baru tiba, jangan terlalu cepat, karena terompet bisa masuk angin. Ini nungguin tahun baru, bukan nungguin dia putus sama pacarnya. Nggak bisa lama.

Nah, berarti belilah terompet di bulan Desember. Jangan pernah beli terompet di bulan Januari, karena tahun barunya udah lewat. Apalagi di bulan Februari.

4. Datangi  penjualnya, make sure kalau doi memang jual terompet

Kalau kamu sudah berniat dan memiliki uang yang cukup, datangi penjual terompetnya. Buat apa? Ya jelas buat beli terompet. Tapi, make sure dulu kalau tempat yang kamu datangi memang jualan terompet, bukan menjual kata-kata manis dan harapan. Ini pedagang terompet apa gebetan? Bahaya entar. Hm.

5. Tawar harga terompetnya

Jika kamu sudah nanyain ke penjual/pedagang terompet tersebut perihal harga, maka jangan langsung meng-iya-kan, tawar dulu dengan harga serendah-rendahnya. Kalau perlu kamu mengeluarkan jurus andalan, 

"Bang, di sebelah aja lebih murah, tadi saya nanya di situ." 

"Tapi, neng. Di sebelah 'kan warung nasi padang."

Ngehe.

6. Pastikan terompetnya higienis

Mari kita renungkan sejenak, saat pertama terompet diproduksi oleh produsen, sebelum ia menyalurkannya ke distributor, tentunya terompet tersebut dites dulu.

Gimana? Ya pasti ditiup.

Kemudian, sampai ke tangan distributor, dites lagi tentunya oleh distributor. Lalu, disalurkan ke pedagang eceran, lagi-lagi dites tentunya oleh si pedagang. Hingga akhirnya sampai ke konsumen. Berarti lebih kurang sudah ada empat mulut yang bereaksi di reaksi peniupan terompet tersebut. 

Coba kita bayangin, sebelum ngetes terompetnya, si produsen makan sambal dulu. Kemudian, si distributor abis makan santan, dan si pedagang abis makan daging. Yakinlah, pas nyampe ke bibir kalian, itu terompet udah berasa rendang. Hm, got it?

7. Cek kualitas terompet

Nah, ini adalah momen yang sakral dimana kamu merupakan orang ke-sekian yang mengecupkan bibir kamu ke ujung terompet. Syukur kalau suaranya keluar, kalau nggak?

Karena cukup banyak di luar sana terompet yang istilahnya “masuk angin”. Aku nggak tahu apa penyebabnya, tapi si pedagang biasanya berkilah dengan alasan tersebut,

“Ohh, yang ini masuk angin, dek. Coba yang lain aja.”

Biasanya sih kalau ada terompet yang masuk angin, ya ku benerin sendiri. Gimana? Dikerok. Biar anginnya keluar.

Lalu, cek juga apakah suara terompet tersebut memang suara terompet, bukan suara hati yang tersakiti ketika melihat dia bersama yang lain.

8. Beli terompet yang ditiup

Beli lah terompet yang ditiup, karena kalau dipukul namanya gendang, kalau dipetik namanya gitar, dan kalau diinget namanya mantan.

9. Jangan beli terompet

Kalau kamu memang takut ditipu oleh pedagang nakal di luar sana, ya nggak usah beli terompet. Simpel.

.....

Sekian tips dari aku, semoga bermanfaat buat kalian. Semoga juga tahun baruan kamu nanti bakal seru. Terserah bersama keluarga, teman, maupun pacar. Yang penting seru. Dan perlu diingat, di tahun baru nanti, pacaran harus berdua, nggak boleh bertiga, apalagi bertiga laki semua.

By the way, kalau di Medan, banyak orang yang pergi ke Danau Toba, Parapat pas tahun baru. Makanya wajar kalau banyak hotel yang penuh di Parapat. Sedangkan villa, harganya mahal. Ada yang murah, nggak disewain. Ada yang murah, disewain, tapi di Medan. Buat apa?

Selain liburan dan niup terompet, di tahun baru kamu juga bisa main kembang api. Namun, banyak orang yang ngabis-ngabisin duit untuk beli kembang api. Ada temenku, beli kembang api sampe dua juta. Jumlahnya? Ya nggak, lah. Harganya.

Itu ‘kan dua juta bisa buat DP motor, terus ngojek, dapet duit. Duitnya buat apa? Beli kembang api.

Terakhir, aku mau ngucapin selamat tahun baru buat kita semua! Semoga tahun depan bakal jadi tahun yang lebih baik untuk kehidupan kita, terutama dunia pendidikan Indonesia karena aku seorang pelajar tentunya. Iya, pendidikan. Perasaan ini diam-diam mematikan. Sip.

SELAMAT TAHUN BARU 2016!

Ciao!


Baca juga yaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon memberi komentar dengan sopan dan bijak. Silahkan komentar sepuasnya, selagi gratis!
=)